Rabu, 28 Desember 2011

Hukum dan Kepatuhan Penggunaan Web

            Sampai tahun ini, hukum tidak hanya mengatur tentang perilaku dan tindakan dari manusia tetapi juga mengatur tentang Teknologi Informasi. Hukum TI memang masih terasa baru untuk beberapa kalangan. Kebijakan TI tersebut mengatur kebebasan manusia dalam kepatuhannya menggunakan Web. Sehingga tidak akan ada pihak yang merugikan dan dirugikan.
            Sekitar seminggu lalu, seorang teman saya mempresentasikan tentang "Hukum dan Kepatuhan Penggunaan Web" ini. Pada jurnalnya dikatakan bahwa hampir tidak ada pemerintahan di dunia yang tidak memiliki bentuk kebijakan tentang dunia web. Untuk saat ini, memang sudah sedikit familiar kita mendengar bahwa ada beberapa hukum yang mengatur kebijakan di dunia teknologi informasi. Hukum-hukum tersebut mengatur tentang bagaimana seseorang mempergunakan web dengan baik tanpa harus merugikan salah satu pihak. Situs web sendiri adalah bagian dari infrastruktur TI organisasi yang merupakan antarmuka organisasi dengan publik. Banyak organisasi dan bisnis menggunakan situs web untuk posting informasi, dan untuk berinteraksi, dengan konsumen. 
            Kebijakan dan masalah hukum situs web seringkali berinteraksi dengan hukum atau peraturan. Misalnya, peningkatan jumlah negara memiliki perlindungan data hukum bahwa situs web harus dipatuhi.
Contoh isu-isu kebijakan situs web yang dipengaruhi oleh pertimbangan hukum :
  • Pidana kerusakan         : Mungkin secara sengaja situs web dapat membahayakan pengguna situsnya.
  • Kebebasan berekspresi    : Beberapa jenis konten di situs web mengangkat isu kebebasan berbicara dan pembatasannya (misalnya, pencemaran nama baik suatu produk, fitnah, dan lain sebagainya).
  • Kekayaan intelektual    : Isi  dan desain dari suatu web dilindungi oleh kekayaan intelektual yaitu hak cipta, merek dagang, dan hak paten.
  • Perdagangan elektronik    : adanya perdagangan barang dan jasa melalui media internet. Dan sudah diatur hukumnya.
     Dari isu-isu kebijakan situs web tersebut, munculah beberapa hukum yang mengatur pengguna dalam mengoperasikan situs web. Kebebasan situs web tidak lagi sebebas pada jaman dahulu sebelum adanya hukum tentang kebijakan situs web. Salah satu hukum yang mengatur adalah tidak boleh adanya adu mulut tentang produk yang di posting dalam situs web yang ada. Sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. Oleh karena itu, dalam penggunaan situs web perusahaan harus lebih menjaga tingkah laku dan tindakannya. Jadi, kebebasan menggunakan situs web dapat berdiri secara seimbang tanpa adanya persoalan-persoalan yang menjadi boomerang.....

CRM ( Customer Relationship Management )

             Dalam bahasa Indonesia CRM ( Customer Relationship Management ) adalah Pengelolaan Hubungan Pelanggan. Yang dapat diartikan pengelolaan yang dilakukan perusahaan untuk berhubungan dengan para pelanggan. CRM bukan merupakan sebuah sistem informasi. CRM merupakan cara atau langkah yang digunakan perusahaan yang menjadi media penghubung perusahaan dengan pelanggannya.
             Pada presentasi saya minggu lalu, saya menjabarkan bahwa kegiatan utama dari CRM adalah (1) Acquire (mendapatkan), (2) Enchange (meningkatkan), (3) Retain (mempertahankan). Kegiatan tersebut jelasnya adalah bagaimana perusahaan atau kita bisa mendapatkan pelanggan baru, kemudian meningkatkan dan menjaga hubungan sehinggan pelanggan puas dengan layanan kita, dan hasilnya mereka bisa menjadi pelanggan yang loyal dalam artikan secara teratur mengkomsumsi barang atau jasa yang kita sediakan.

            Jadi bisa digambarkan kegiatan CRM tersebut merupakan sebuah kontrak dari perusahaan kepada pelanggannya. Mulai dari proses perusahaan mendapatkan pelanggan, yang kemudian perusahaan membuat cara sedemikian rupa untuk mempertahankan pelanggan tersebut. Entah dengan memberikan potongan diskon, hadiah produk pembelian, atau penggunaan gratis produk. Dengan cara-cara tersebut sebenarnya perusahaan secara tidak langsung mengkontrak pelanggan untuk supaya bisa datang lagi ke tempatnya. Pelanggan akan tertarik dengan cara-cara seperti itu. Setidaknya, pelanggan mendapatankan kepuasan dari segi pelayanan atas potongan diskon.

            CRM ini digunakan untuk beberapa kegiatan perusahaan dalam rangka untuk menjaga hubungan dengan pelanggan. Secara umum digunakan untuk membantu kegiatan sales, marketing, dan customer service. Kegiatan-kegiatan tersebut memang terbantu oleh adanya CRM oleh perusahaan. Sebagai contohnya customer service selular XY. Perusahaan XY melalui customer service akan mempergunakan CRM tersebut dalam kegiatannya menampung atau menerima keluhan dan saran dari pelanggannya. Sehingga dalam komunikasi antara customer service dan pelanggan akan lebih baik. Karena customer service dapat dengan mudah dan cepat melihat data-data pelanggan tersebut dengan menggunakan sistem CRM.

           Dalam paper saya yang berjudul "Pendekatan Perilaku Untuk Evaluasi Sistem CRM". Maksudnya adalah bagaimana perilaku yang sesuai dari seorang karyawan atau marketing atau orang perusahaan yang berhubungan dengan pelanggan. Perilaku karyawan memang berperan besar dalam proses CRM. SEbagai contohnya, bisa dibayangkan saat kita ke toko baju. Perilaku karyawan dari toko baju tersebut, tidak bersikap sopan dan tidak melayani keinginan pembelian kita dengan baik. Apa yang anda rasaka ? Tentunya, sebagai pelanggan kita merasa tidak nyaman dengan sikap dari karyawan tersebut. Dan akhirnya, dengan pelayanan tersebut proses dari CRM tidak akan berjalan dengan lancar. Memang kita dapat memperoleh pelanggan. Akan tetapi hanya pada saat pembelian tersebut. Artinya kita akan sulit mempertahankan dan meningkatkan pelanggan dengan sikap yang seperti itu. Jadi, secara langsung atau tiak langsung perilaku dari pemilik usaha berperan besar dalam proses CRM.

Senin, 17 Oktober 2011

Internet, Pendidikan, Apakah suatu keharusan?


Menurut Wikipedia, Internet itu sendiri berasal dari kata Interconnection Networking yang berarti hubungan dari banyak jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, salelit, dan lainnya. Sedangkan, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.  Pada era globalisasi ini, internet dan pendidikan memang menjadi suatu keharusan untuk dipelajari dan digunakan. Internet dan pendidikan menjadi tuntutan yang menjadi suatu keharusan untuk dimilki seseorang. Tanpa internet dan pendidikan, seseorang akan sulit untuk mengetahui suatu informasi bahkan sulit untuk mengenal dunia luas. Saat ini, banyak orang tidak bisa lepas dari internet. Sebagai contoh, rakyat Indonesia banyak menggunakan facebook. Menurut data yang diambil pada akhir tahun 2009, Indonesia menduduki urutan ke tujuh setelah Amerika, Inggris, Turki, Kanada, Perancis, dan  Italy untuk pengguna facebook terbanyak yaitu sebesar 6.496.960 pengguna. Jumlah tersebut, termasuk jumlah yang cukup besar. Artinya hampir seluruh rakyat Indonesia yang produktif menggunakan facebook sebagai media komunikasi. 
Kenyataannya, pelajar dan maupun rakyat Indonesia memang dituntut untuk dapat menggunakan  internet. Sebagian besar instansi pemerintah maupun swasta, telah menggunakan internet sebagai sarana  atau media komunikasi yang mudah, praktis, dan cepat. Salah satu contoh, seorang dosen memberikan tugas kepada mahasiswa dan mahasiswinya melalui internet, seperti www.edmodo.com. Jika dihubungkan dengan pendidikan, pendidikan menjadi suatu pendukung untuk dapat menggunakan internet. Pendidikan yang di peroleh seseorang pasti selalu mengajarkan internet sebagai salah satu  media penunjang kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan tersebut. Sebagai contoh, seorang siswa SMA memperoleh pelajaran komputer yang mengajarkan juga tentang internet sehingga secara langsung siswa tersebut sudah pasti dapat menggunakan atau mengoperasikan internet. Internet dan pendidikan menjadi suatu pendukung atau penunjang untuk tercapainya komuniksai yang luas. Karena dengan internet, kita dapat dengan mudah berkomunikasi dengan keluarga ataupun teman yang berada jauh (luar negeri) dari kita. Komunikasi tersebut dapat kita lakukan dengan mudah, praktis, dan cepat. Dengan internet sebagai media komunikasi, seseorang dapat dengan mudah mencari informasi yang ingin dia ketahui. Sampai saat ini, pengguna internet di Indonesia mencapai 57,8 juta jiwa. Jumlah tersebut, semakin lama akan semakin bertambah seiring dengan berkembanganya pertumbuhan penduduk negara dan berkembanganya teknologi yang ada. Oleh karena semakin berkembanganya teknologi dan pendidikan, kita semakin dituntut untuk menguasai penggunaan internet dan semakin mengembangkan intelektual pribadi kita. Untuk itu, pernyataan bahwa internet dan pendidikan  merupakan  suatu keharusan untuk dikuasai adalah benar adanya.

Sabtu, 02 Juli 2011

Merger

            Merger adalah penggabungan dua perusahaan atau lebih, yang selanjutnya akan muncul perusahaan baru yang merupakan gabugan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung. Merger dan pengendalian perusahaan merupakan masalah penting bagi perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan. Penggabungan dua atau lebih budaya perusahaan yang berbeda menimbulkan banyaknya konflik psikologis setelah merger, hal ini merupakan kendala bagi perkembangan perusahaan.

    Bentuk-bentuk merger, merger dapat dikategorikan ke dalam berbagai bentuk yaitu :

1. Merger vertikal : gabungan dua atau lebih perusahaan yang memiliki keterkaitan antara input-output maupun pemasarannya.
2. Merger horizontal : gabungan dua atau lebih perusahaan yang memproduksi produk barang atau jasa yang sejenis.
3. Merger congeneric : gabungan dua atau lebih perusahaan yang bergerak di sektor industri yang sama tetapi tidak memproduksi produk yang sama maupun tidak ada keterkaitan supplier.
4. Merger conglomerate : gabungan dua atau lebih perusahaan yang berbeda sama sekali.

           Merger dibentuk karena adanya beberapa hal yang terjadi dalam suatu perusahaan. Merger dilakukan untuk memulihkan atau memperbaiki kondisi perusahaan yang umumnya mengalami suatu penurunan baik dalam segi produksi, keuangan, maupun pendapatan. Sehingga dengan adanya merger yang dijalankan, dapat meningkatkan apa yang kuarang dalam perusahaan yang bersangkutan.

     Alasan perusahaan dalam melakukan merger adalah :

1. Operating synergy, yang diperoleh dengan adanya economic of scale, sumber daya yang dapat saling melengkapi, koordinasi yang lebih baik antar berbagai tahap produksi.
2. Financial synergy adalah bahwa dengan merger akan diperoleh biaya modal yang lebih dengan meningkatkan kapasitas hutang atau dengan mencapai skala ekonomis floatation cost.
3. Dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan melakukan ekspansi ke pangsa baru secara lebih cepat.

         Dalam menuju merger, perusahaan harus memperhatikan banyak aspek seperti aspek operasional, organisasi, hukum, pajak, akuntansi, hingga SDM. Seluruh aspek-aspek tersebut dengan tuntutannya masing-masing saling mempengaruhi dan dapat mengaburkan tujuan utama dari keinginan untuk merger tersebut.

Manajemen Piutang




            Dalam memperbesar volume penjualannya, banyak perusahaa melakukan penjualan secara kredit. Dengan adanya penjualan secara kredit, aliran kas yang masuk ke perusahaan berasal dari pengumpulan piutang tersebut.

Tiga aspek penting yang harus diperhatikan dalam manajemen piutang adalah:
1.    Kebijaksanaan Kredit (Credit Policy), merupakan pedoman yang ditempuh oleh perusahaan dalam menentukan apakah kepada seorang langganan akan diberikan kredit dan kalau diberikan berapa banyak atau berapa jumlah kredit yang akan diberikan tersebut. Kebijaksanaan kredit terdiri dari :
a.    Standar Kredit, yaitu kriteria minimum yang harus dipenuhi oleh seseorang langganan sebelum diberikan kredit.
Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan apabila perusahaan ingin merubah standar kredit, adalah:
·      Biaya administrasi piutang
Apabila perusahaan memperlunak standar kredit yang diterapkan, berarti banyak kredit yang diberikan, maka tugas-tugas yang berhubungan dengan pencatatan piutang akan semakin banyak atau semakin besar jumlahnya. Apabila perusahaan memperketat standar kredit yang diterapkan, berarti sedikit kredit yang diberikan, maka tugas-tugas yang berhubungan dengan pencatatan piutang akan semakin sedikit atau semakin kecil jumlahnya.
·      Investasi piutang
Apabila perusahaan memperlunak standar kredit (penjualan kredit diberikan kepada hampir semua langganan) dengan harapan volume penjualan meningkat, akan memperbesar atau meningkatkan rata-rata piutang. Apabila perusahaan memperketat standar kredit (penjualan kredit diberikan kepada langganan yang terpilih saja) akan mengakibatkan volume penjualan menurun, akan memperkecil atau menurunkan rata-rata piutang.
·      Kerugian piutang
Apabila perusahaan memperlunak standar kredit yang diterapkan, berarti banyak kredit yang diberikan, maka kerugian piutang akan semakin banyak atau semakin besar jumlahnya. Apabila perusahaan memperketat standar kredit yang diterapkan, berarti sedikit kredit yang diberikan, maka kerugian piutang akan semakin sedikit atau semakin kecil jumlahnya.
·      Volume penjualan kredit
Apabila perusahaan memperlunak standar kredit (penjualan kredit diberikan kepada hampir semua langganan), maka volume penjualan meningkat. Apabila perusahaan memperketat standar kredit (penjualan kredit diberikan kepada langganan yang terpilih saja), maka volume penjualan menurun.
b.    Analisa Kredit atau Penilaian Resiko Kredit, merupakan suatu kegiatan untuk menentukan langganan yang dapat diberikan kredit dan seberapa besar jumlah kredit yang akan diberikan kepada masing-masing langganan. Analisa kredit ini dapat dilakukan dengan memperhatikan “5 C of Credit”, yaitu:
·      Character
·      Capacity
·      Capital
·      Collateral
·      Condition of economic
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang, antara lain:


·      Volume penjualan kredit
·            Syarat pembayaran pembatasan kredit
·      Ketentuan tentang pembatasan kredit
·            Kebijakan dalam pengumpulan piutang
·      Kebiasaan membayar dari para langganan
Langkah-langkah untuk memperkecil resiko kredit, adalah:
·      Menentukan besarnya resiko yang akan ditanggung oleh perusahaan.
·      Menyelidiki kemampuan kreditur untuk memenuhi kewajibannya.
2.    Persyaratan Kredit (Credit Term), merupakan termin pembayaran yang disyaratkan kepada para langganan yang membeli secara kredit. Persyaratan kredit terdiri atas:
a.    Potongan tunai (cash discount).
b.    Periode potongan tunai (discount period).
c.    Periode kredit (credit period).
Misalnya:
Perusahaan menetapkan credit term : 3/10 - n/30, maka:
3     = potongan tunai atau cash discount 3%.
10   = periode potongan tunai atau discount period 10 hari.
30   = periode kredit atau credit period 30 hari.
Artinya, apabila pelanggan membayar paling lama 10 hari setelah transaksi penjualan, maka dia mendapatkan potongan tunai 3%. Tetapi apabila pelanggan tidak membayar dalam waktu 10 hari, maka keseluruhan jumlah hutangnya (piutang perusahaan) harus dibayar dalam waktu paling lambat 30 hari setelah transaksi penjualan dilakukan.
3.    Teknik-Teknik Pengumpulan Piutang (Collection Policy), merupakan kegiatan perusahaan untuk mengumpulkan piutang apabila langganan atau pembeli belum membayar sampai batas waktu yang telah ditentukan. Teknik-teknik pengumpulan piutang tersebut, adalah:
a.    Melalui Surat
b.    Melalui Telepon
c.    Kunjungan Peronal
d.   Tindakan Yuridis
           Jadi, manajemen piutang sangatlah penting bagi perusahaan khususnya dalam peningkatan volume penjualannya. Untuk itu, sebisa mungkin perusahaan harus dapat memanajemen piutangnya dengan baik sehingga aliran kas yang masuk dapat dikelola dengan maksimal bagi kelancaran suatu perusahaan.

Kamis, 30 Juni 2011

Game Theory

          Teori Permainan adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai persaingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisa proses pengambilan keputusan dari situasi persaingan yang berbeda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan.Kepentingan-kepentingan yang bersaing dalam permintaan disebut pemain (players). Anggapan yang digunakan adalah bahwa setiap pemain mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional.
        Teori permainan mula-mula dikemukakan oleh seorang ahli matematika Prancis yang bernama Emile Borel pada tahun 1921. kemudian, John Von Neemann dan Oskar Morgenstern mengembangkan lebih lanjut sebagai alat untuk merumuskan perilaku ekonomi yang bersaing. 

            Model teori permainan
Model teori permainan dapat diklasifikasikan dengan sejumlah cara seperti jumlah pemain, jumlah keuntungan dan kerugian serta jumlah strategi yang digunakan dalam permainan.
contoh :Bila jumlah pemain adalah empat, pemain disebut sebagai permainan empat-pemain. Jika jumlah keuntungan dan kerugian adalah nol, disebut permainan jumlah-nol! Atau jumlah-konstan. Sebaliknya bila tidak sama dengan nol, permainan disebut permainan bukan jumlah nol (non zero – zum game)

Ketenruan dasar
         Dari contoh tabel matrik pay off (matrik permainan) di atas, dapat dijelaskan beberapaketentuan dasar yang terpenting dalam teori permainan, yakni :
•    Angka-angka dalam matriks pay off (atriks permainan), meninjukkan hasil dari strategi permainan yang berbeda. Dalam permainan, dua pemain jumlah nol ini, bilangan positif menunjukkan keuntungan bagi pemain baris dan merupakan kerugian dari pemain kolom. 
        Anggapan yang digunakan adalah bahwa suatu strategi tidak dapat dirusak oleh pesaing atau faktor lain.
         Suatu strategi dikatakan dominan bila setiap pay off dalam strategi adalah superior terhadap setiap pay off yang berhubungan dalam suatu strategi alternatif. Contoh: dalam permainan diatas untuk perusahaan X, strategi harga S1 didominasi oleh strategi S2. 
•    Suatu strategi optimal adalah rangkaian kegiatan atau rencana yang menyeluruh yang menyebabkan seorang pemain dalam posisi yang paling menguntungkan tanpa memperhatikan kegiatan-kegiatan pesaingnya.
       Tujuan model permainan adalah mengidentifikasikan strategi atau rencana optimal untuk setiap pemain.
Dua karakteristik strategi :
         Strategi Murni (Pure Strategy Game)
Dalam strategi Murni, strategi optimal untuk setiap pemain adalah dengan menggunakan strategi tunggal. Melalui aplikasi kriteria maximin dan kriteria minimax. Nilai yang dicapai harus merupakan maksimum dari minimaks baris dan minimum dari minimaks kolom, titik ini dikenal sebagai titik pelana (saddle point).   
•    Strategi Campuran (Mixed Strategy Game)
Penyelesaian masalah dengan strategi campuran dilakukan apabila strategi murni yang digunakan belum mampu menyelesaikan masalah permainan atau belum mampu memberikan pilihan strategi yang optimal bagi masing-masing pemain/perusahaan. Dalam strategi ini seorang pemain atau perusahaan akan menggunakan campuran/lebih dari satu strategi untuk mendapatkan hasil optimal.

Linear Programming

Program linier (LP) adalah:metode atau teknik matematik yang digunakan untuk membantu manajer dalam pengembalian keputusan.Secara umum dapat dikatakan bahwa masalah dengan linier programming adalah pengalokasian sumber daya yang terbatas seperti ,tenaga karja,bahan baku, jam, kerja mesin ,dan modal dengan cara sebaik mungkin sehingga diperoleh maksimasi yang dapat berupa maksimum keuntungan biaya atau minimasi yang dapat berupa minimum biaya.
Suatu penyampaian masalah linier programming perlu dibentuk formulasi secara matematik dari masalah yang sedang dihadapi  dengan memenuhi syarat sebagai berikut;
1.        Adanya variabel keputusan yang dinyatakan dalam simbul matematik dan  variabel keputusan ini tidak negatif
2.     Adanya fungsi tujuan dari variabel keputusan yang menggambarkan kriteria pilihan terbaik.fungsi ini harus dibuat dalam suatu sel fungsi linier yang dapat berupa maksimum atau minimum
3.        Adanya kendala sumber daya yang dibuat dalam satu set fungsi linier
  
            Aspek – Aspek linier programming
1.      Aplikasi Model Linier Programming
Model Linier programming dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan berbagai masalah
diantaranya yaitu; 
a.       Masalah product mix atau kombinasi produksi,yaitu: menentukan berapa jumlah dan jenis produk yang harus dibuat agar diperoleh keuntungan maksimum atau biaya minimum dangan memperhatikan sumber daya yang dimiliki.
b.      Masalah perencanaan investasi, yaitu: berapa banyak dana yang akan ditanamkan dalam setiap alternative investasi,agar memaksimumkan return on investment dengan memperhatikan kemampuan dana tersedia dan ketentuan setiap alternatif investasi.
c.    Masalah perencanaan produksi dan persediaan, yaitu: menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi setiap periode agar meminimumkan biaya persediaan , sewa, lembur dan biaya subkontrak.
d.    Masalah perencanaan advertensi / promosi, yaitu: berapa banyak dana yang akan dikeluarkan untuk kegiatan promosi,agar diperoleh efektivitas penggunaan media promosi.
e.  Masalah diet, yaitu: berapa banyak setiap sumber makanan digunakan untuk membuat produk makanan baru.
f.   Masalah pencampuran,yaitu: berapa banyak jumlah setiap bahan yang akan digunakan untuk membuat bahan baru.
g.   Masalah distribusi / transportasi , yaitu: jumlah produk yang akan dialokasikan ke setiap lokasi pemasaran.
2.      Asumsi Model linier programming
        Terdapat empat asumsi dasar  dalam penyelesaian masalah dengan model linier programming,yaitu;
a.       Liniaritas : fungsi tujuan dan kendala dapat dibuat satu set fungsi linier
b.    Divisibility : nilai variabel keputusan dapat berbentuk pecahan atau bilangan bulat
c.       Nonnegativity : nilai variabel keputusan tidak boleh negatif atau sama dengan nol
d.      Certainty : semua keterbatasan maupun koefisien variabel setiap kendala dan fungsi tujuan dapat ditentukan secara pasti.
               Keempat asumsi diatas harus dipenuhi apabila ingin menyelesaikan masalah model linier programming.jika masalah tidak dapat memeuhi asumsi tersebut, persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan program matematik yang lain seperti: integer programming, goal programming, nonlinier programming, dan dynamic programming.

3.      Formulasi Model linier programming
Untuk membuat Fomulasi model linier programming atau sering juga disebut model matematik linier programming,terdapat tiga langkah utama yang harus dilakukan , yaitu;
1.      Tentukan variabel keputusan atau variabel yang ingin diketahui dan gambarkan dalam simbul matematik.
2.      Tentukan tujuan dan gambarkan dalam satu sel fungsi linier dari variabel keputusan yang dapat berbentuk maksimum atau minimum.
3.   Tentukan kendala dan gambar dalam bentuk persamaan linier atau ketidaksamaan linier dari variabel keputusan.

Jumat, 03 Juni 2011

Unit Link Vs Syariah

               Dalam perkembangannya, asuransi jiwa menjadi salah satu pilihan seseorang dalam merencanakan kehidupannya di masa yang akan datang. Asuransi jiwa menjadi salah satu kebutuhan bagi sebagian besar individu. Karena, sebagian besar mungkin mulai sadar akan pentingnya berasuransi jiwa. Asuransi jiwa memiliki banyak pilihan. Mulai dari asuransi jiwa konvesional, asuransi jiwa tradisional, asuransi jiwa unit linked, sampai asuransi jiwa syariah. Pilihan asuransi jiwa tersebut memilki sedikit banyak perbedaan. Asuransi jiwa konvesional lebih menekankan pada suatu pelimpahan risiko atas kerugian keuangan kepada penanggung. Dalam asuransi jiwa konvesional, nilai hidup manusia dari segi sosial dan agama tidak dapat diukur tetapi dari segi ekonomi dapat diukur. Karena yang paling berkepentingan dengan nilai ekonomi ialah manusia itu sendiri, istri atau suami, dan anak-anak atau sanak saudara. Jika nilai ekonomi hidup seorang kepala keluarga hilang atau berkurang, maka sanak saudaranya atau yang berkepentingan langsung akan menderita kerugian.
               Secara garis besar, asuransi jiwa konvesional memiliki perbedaan dengan asuransi jiwa syariah. Yang menjadi latar belakang terbentuknya asuransi jiwa syariah adalah kebutuhan produk yang mengacu pada pandangan sebagian besar ulama dan pakar ekonomi Islam bahwa asuransi jiwa modern tidak sesuai dengan prinsip hukum (syariat) Islam atau mengandung hal-hal yang diharamkan dalam hukum Islam. Asuransi jiwa syariah mempunyai tujuan sama yaitu pengelolaan atau penanggulanggan risiko, yang membedakan hanya cara pengelolaannya. Pengelolaan risiko asuransi jiwa modern berupa transfer risiko dari peserta kepada perusahaan asuransi jiwa, sedangkan asuransi jiwa syariah menganut azas tolong menolong yaitu membagi risiko diantara peserta asuransi jiwa. Selain perbedaan cara pengelolaan risiko tersebut, ada perbedaan cara pengelolaan unsur tabungan produk asuransi jiwa. Pengelolaan tabungan asuransi jiwa modern menganut investasi ribawi, sedang asuransi jiwa syariah menganut investasi syariah yang diperkenalkan Nabi Muhammad SAW. Kontrak asuransi jiwa syariah tidak boleh mengandung beberapa hal berikut :
  1. Gharar: faktor ketidakpastian dalam kontrak asuransi.
  2. Maisir : adanya spekulasi, judi atau sifat untung-untungan yang muncul sebagai konsekuensi.
  3. Riba   : praktek pengayaan diri dengan cara yang tidak benar.
  4. Haram: harus bebas dari adanya investasi dalam komoditi yang dilarang agama Islam.
Meskipun memiliki keistimewaan tersendiri, asuransi jiwa pada dasarnya merupakan penjaminan terhadap jiwa seseorang. Baik polis asuransi jiwa unit linked maupun polis tradisional memiliki persamaan mendasar yaitu merupakan polis asuransi jiwa dan memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa kepada pemegang polis.
Terdapat beberapa perbedaan spesifikasi antara polis unit linked dan polis tradisional :
  • Risiko investasi : pada polis asuransi jiwa unit linked, nilai unit secara langsung merefleksikan nilai aset dana yang bersangkutan dan nilai ini berfluktuasi mengikuti kinerja investasi tersebut. Dengan demikian, manfaat dan risiko polis secara langsung ditanggung oleh pemegang polis.
  • Transparansi : pada polis asuransi jiwa trdisional, pemegang polis tidak mengetahui dengan pasti pengalokasian premi untuk membayar berbagai biaya yang ada. Sebaliknya, cara kerja unit linked lebih transparan. Pemegang polis dapat mengetahui pengalokasian premi untuk berbagai biaya, karena pemegang polis akan menerima laporan tahunan.
  • Premi : Premi polis asuransi jiwa radisional tanpa pembagian keuntungan ditetapkan dan tertera dalam polis berbentuk nilai sejumlah uang. Begitu kontrak dibuat, perusahaan asuransi maupun pemegang polis tidak dapat secara sepihak merubah kondisi polis tersebut. Sebaliknya, polis asuransi jiwa unit linked lebih fleksibel. Pemegang polis dapat merubah jumlah premi, mengambil cuti premi atau menambah premi. Perusahaan asuransi juga memiliki hak untuk menvariasikan pengenaan biaya polis tersebut.
              Dengan demikian, asuransi jiwa dibuat dengan sedemikian rupa dan dengan aturan-aturan yang satu sama lainnya berbeda. Dimaksudkan agar calon pemegang polis dapat memilih tipe asuransi jiwa yang sesuai dengan apa yang diinginkan.

Selasa, 17 Mei 2011

Meminimalkan Risiko dengan Manajemen Risiko

            Sepanjang hidup, manusia selalu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa yang dapat menyebabkan hilang atau berkurangnya nilai ekonominya. Hal ini, mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri dan keluarga atau orang lain yang berkepentingan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti mengalami kejadian yang tidak pernah kita inginkan. Hal tersebut adalah risiko. Risiko sendiri adalah ketidakpastian tentang kejadian di masa depan. Jadi, risiko adalah sesuatu yang tidak dapat kita pastikan kejadiannya. Faktanya, banyak data yang saya ketahui bahwa orang-orang umumnya tidak memanajemen risiko dengan baik. Sehingga, banyak orang yang mau tidak mau harus menerima risiko dari usaha atau kegiatan yang dilakukan atau dari kejadian yang tidak diinginkan. Hal tersebut terjadi karena, masih banyaknya sebagian orang yang tidak sadar akan pentingnya memanajemen risiko.Risiko-risiko yang menjadi pertimbangan individu dalam manajemen risiko adalah risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal seperti  bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Risiko tersebut adalah risiko yang tidak dapat dicegah, tetapi dapat diminimalkan kejadiannya.
              Risiko yang harus ditanggung atau dihadapi seseorang mempunyai tipe yang berbeda-beda. Jadi, dalam memanajemen risiko seseorang harus mengetahui benar apa yang akan di minimalkan risikonya. Untuk menghindari atau meminimalkan risiko-risiko yang tidak diinginkan, disarankan seseorang untuk mengasuransikan apa yang ingin dipertanggungkan. Karena, nilai ekonomi hidup manusia tercermin dalam besarnya proteksi atau lebih tepatnya dalam jumlah uang pertanggungan. Secara teoritis, jumlah uang pertanggungan ditetapkan sesuai dengan nilai ekonomi hidup manusia.Oleh karena itu, diharapkan tidak terjadi uang pertanggungan yang terlalu besar maupun terlalu kecil.
               Dalam memilih asuransi yang digunakan seseorang harus mempertimbangkan banyak faktor yang dapat mempengaruhi baik buruknya tercapainya manajemen risiko. Mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, apa yang ingin dicapai, serta cara apa yang tepat digunakan dalam pencapaian tujuan tersebut. Sebagai contoh, seorang kepala rumah tangga bernama Pak Udin mengasuransikan dirinya dengan asuransi jiwa. Asuransi jiwa tersebut diharakan dapat menjamin kehidupan keluarganya. Misalnya, kejadian yang tidak diinginkan dengan kematian dini. Risiko tersebut, tentunya menjadi pertimbangan bagi Pak Udin. Dalam menentukan jumlah uang pertanggungan atau premi yang harus dipenuhi setiap periode yang ditetapkan, Pak Udin harus mempertimbangkan atau menyeleksi risiko yang akan diterima. Sehingga risiko yang diterima tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi ekonomi hidup Pak Udin. Hal tersebut dimaksudkan, agar dalam pembayaran premi asuransi yang dibebankan oleh perusahaan asuransi, dapat dibayarkan oleh Pak Udin sesuai dengan kondisi keuangannya. Tujuan yang ingin dicapai adalah jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan oleh Pak Udin, tidak akan berakibat pada hilangnya sumber keuangan keluarga Pak Udin dalam jangka waktu tertentu, sampai dengan yang ditinggalkan dapat menyesuaikan dengan kondisi barunya.

Senin, 11 April 2011

Investasi itu perlu...???

Dari tahun ke tahun, perkembangan ekonomi mengalami kemajuan yang pesat. Banyak teknologi modern yang di ciptakan untuk kelancaran kegiatan perekonomian masyarakat. Semakin berkembangannya teknologi yang ada, semakin besar pula kebutuhan ekonomi seseorang. Banyak orang mengalami gangguan dalam perekonomiannya. Sehingga pendapatan yang diterimanya hanya cukup untuk kehidupannya di masa sekarang. Namun bagaimana dengan kehidupan mendatang ? Pada keadaan ekonomi yang sedemikian sulitnya, sebagian besar orang yang sadar akan memikirkan kehidupannya di hari tua nanti. Mereka berlomba-lomba untuk berinvestasi, agar kehidupannya di masa yang akan datang dapat dijalani dengan menyenangkan dan tanpa gangguan perekonomian. Tujuan utama dari investasi adalah menabung dan akumulasi dana hari tua atau dana pendidikan. Untuk kehidupan mendatang, investasi dirasa sangat diperlukan. Dalam perencanaan keuangan, perencanaan investasi mempunyai peranan strategis disemua lini. Artinya, dalam berinvestasi, seorang calon investor harus merencanakan investasi yang sematang mungkin. Merencanakan apa yang akan kita investasikan, bagaimana keuntungannya, bagaimana resikonya, dan berapa besar dana yang diperlukan untuk berinvestasi.

Bicara soal investasi, banyak orang lebih suka membicarakan  tentang keuntungan yang nantinya di peroleh dalam berinvestasi. Padahal dalam mencapai keuntungan berinvestasi banyak risiko yang  menjadi momok menakutkan bagi investasi yang kita tanamkan. Secara garis besar, risiko investasi dapat diartikan sebagai suatu kemungkinan hasil investasi yang sebenarnya berbeda dengan yang diharapkan. Tipe risiko investasi sendiri terdiri atas risiko sistematik dan risiko nonsistematik. Risiko sistematik merupakan risiko yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain perubahan ekonomi, politik, sosiologi, perang, dan inflasi. Sedangkan risiko nonsistematik merupakan risiko yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kapasitas manajemen, mogok tenaga kerja, dan kecenderungan konsumen. Dalam berinvestasi, banyak pilihan investasi yang ditawarkan. Mulai dari investasi jangka pendek (short term), investasi jangka menengah (intermediate term), dan investasi jangka panjang (long term). Untuk itu dalam penentuannya, investasi yang kita tanamkan harus membuahkan keuntungan.

Dalam berinvestasi, yang perlu kita pikirkan dengan baik adalah risiko yang mungkin muncul. Meskipun keuntungan yang akan di peroleh besar, calon investor harus juga mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan risiko yang ada. Karena, semakin besar keuntungan yang di peroleh dalam berinvestasi, semakin besar pula risiko yang ada. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil keuntungan yang di peroleh, semakin kecil pula risiko yang ada. Sebagian investor gagal dalam investasi yang ditanamkannya. Hal itu terjadi karena, investor tidak mempertimbangan dengan baik risiko yang ada. Sebelum berinvestasi, harusnya calon investor sudah memiliki pengetahuan tentang investasi. Sehingga, setidaknya investor akan lebih siap dan matang dalam menganalisa dan mengatasi risiko yang ada dalam investasinya. Investasi yang akan dijalankan, harus dipersiapkan sedemikian rupa. Sehingga, investasi yang kita tanamkan, nantinya akan membuahkan keuntungan yang memuaskan bagi kita. Untuk itu, sebelum berinvestasi, hendaknya kita mempertimbangkan keuntungan dan risiko yang ada. Karena, jika kita dapat dengan baik memahami segala risiko yang ada, investasi yang kita tanamkan akan memberikan suatu hasil yang seperti kita harapan.