Minggu, 26 Desember 2010

Kepuasan Konsumen Kunci dari Kegiatan Marketing

Marketing, bicara soal itu saya rasa semua orang tahu apa itu marketing? tapi mungkin masih banyak orang yang belum begitu memahaminya. Banyak pendapat, bahwa orang-orang jurusan marketing atau orang-orang yang bekerja di perusahaan di bagian marketinglah yang paling memahami apa secara keseluruhan marketing itu. Dan bahwa hanya orang-orang itulah yang selalu melakukan kegiatan marketing. Eit, tunggu dulu jangan membenarkan juga pendapat tersebut! Karena di era globalisasi ini, banyak juga kaum awam secara tidak sadar telah melakukan kegiatan marketing. Kaum awam tersebut terdiri dari beberapa banyak kalangan mulai dari guru, dosen, mahasiswa, pelajar, bahkan ibu rumah tangga, dan masih banyak lainnya. Sebagai contohnya, seorang ibu rumah tangga berjualan pakaian untuk menambah penghasilan rumah tangganya. Secara tidak langsung, ibu rumah tangga itu telah melakukan kegiatan marketing bukan. Seorang mahasiswa menjadi member sebuah bisnis MLM di bidang kosmetik. Sudah tentu mahasiswa itu harus memasarkan produk perusahaan MLM tersebut. Intinya, tanpa bekerja di bidang marketing pun kita juga sering melakukan kegiatan marketing.
Permasalahannya apakah kita memahami benar apa itu marketing?Apa kunci dan kiat khusus dalam melakukan kegiatan marketing? Menurut pemahaman saya, marketing adalah suatu kegiatan untuk memperkenalkan dan menawarkan barang atau jasa yang kita produksi dengan tujuan untuk mencari laba. Bicara soal keuntungan, sudah pasti dalam kegiatan marketing terdapat suatu tujuan untuk mencari laba. Menurut saya, laba mempunyai andil cukup besar sebagai motivasi untuk mengembangkan usaha dalam kegiatan marketing. Jika seorang produsen berani memikirkan laba yang lebih besar ,  tentunya  produsen juga harus berani menanggung pemikiran untuk memahami keinginan dan kebutuhan  konsumen.  Sehingga  konsumen dapat terpuaskan oleh produknya. Sebagai contoh, seorang produsen kripik tempe ingin mempunyai keuntungan lebih dari usahanya. Tidak mungkin jika seorang produsen langsung menaikkan dengan tinggi harga kripik tempenya. Dijamin keputusan tersebut justru akan mematikan usahanya karena konsumen akan memikirkan lagi harga dan kepuasan yang didapat dari mengkonsumsi kripik tempe tersebut. Mau tidak mau produsen harus memikirkan variasi baru untuk kripik tempenya, agar keuntungan lebih yang ingin diterima dapat sesuai dengan keinginan dan kepuasan konsumen. Kripik tempe yang semula hanya memilki rasa asin (original), kini divariasi dengan rasa keju, BBQ, pedas manis, dll. Sudah tentu harga kripik tempe variasi rasa akan lebih mahal dibandingkan dengan kripik tempe original. Dari variasi tersebut, produsen dapat menaikkan harga dan kemudian mengambil keuntungan lebih. Tentunya dengan mempertimbangkan modal bahan baku dan lain sebagainya untuk keperluan proses produksi agar biaya produksi dapat sesuai dengan harga jual kripik tempe tersebut.
Kuncinya, dalam kegiatan marketing, jika kita memahami benar apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen maka kemungkinan besar usaha yang kita jalankan juga akan sukses.